Saturday, October 1, 2011

Merubah Nasib Sendiri


oleh Gus Budi

di saat MENDUNG...
Ada firman Allah dalam Al-Quran yang sering dibuat dalil --dan sudah sering saya bicarakan—yang terus digunakan dengan pemaknaan yang menurut saya kurang tepat. Yaitu... "InnaLlaha laa yughayyiruu maa biqaumin hattaa yughayyiruu maa bianfusihim" ( Q.13. Ar-Ra'd: 11) yang di zaman Bung Karno –untuk mendalili revolusi -- ditafsirkan: "Sesungguhnya Allah tidak akan merobah nasib sesuatu bangsa kecuali bangsa itu merobah nasib mereka sendiri".

Sementara di zaman Pak Harto –untuk mendalili pembangunan-- ditafsirkan: "Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" dengan tambahan keterangan: Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka sehingga mereka merobah sebab-sebab kemunduran mereka. (Garis miring dari saya).

Seperti diketahui, "nasib" dan "keadaan" digunakan sebagai terjemahan dari lafal "maa" dalam ayat tersebut. Setahu saya, dalam bahasa Arab, lafal "maa" adalah lafal mubham, tidak konkrit. Padanannya dalam bahasa Indonesia: "sesuatu" atau "apa". Jadi terjemahan "keadaan" lebih dekat daripada "nasib" yang berkonotasi lebih konkrit. Namun bila kita mau cermat mencari konkritnya lafal mubham tersebut, kita bisa merujuk ke ayat yang mirip dengan ayat tersebut.

Friday, September 30, 2011

Apakah Ilmu Batin Bisa Hilang?

Oleh Ust. Saripudin Damang S.Ag / MajlisAsmaNabawi.net


Konsultasi Tentang Ilmu Batin
Dua bulan lebih tidak membuka email. Kemarin sempat membuka email. Isinya penuh dengan SPAMMER, iklan email, dan lain sebagainya. Sehingga sulit membedakan yang mana email konsultasi dan yg bukan. 


Di antara email konsultasi spiritual yang sempat kami baca di antaranya pertanyaan tentang, apakah ilmu batin yang sudah dipelajari seperti program-program gemblengan yang diajarkan di situs ini, akan hilang akibat kesalahan atau kebodohan sendiri? Jika saja anda mau membuka artikel-artikel spiritual sebelumnya, maka tentu anda akan menemukan jawaban tentang hal tersebut. Namun di sini, kami sedikit mengulang beberapa hal tentang ilmu apakah bisa hilang atau dicabut? 


Dalam dunia spiritual, seseorang dapat memperoleh ilmu batin dengan 2 cara yaitu tanpa belajar dan melalui proses belajar. 


Ilmu Batin Tanpa Belajar
Disebut Ilmu Tanpa belajar maksudnya ilmu yang diperoleh dengan jalan yang tidak lazim atau tanpa melalui proses cara belajar dengan manusia. Ilmu yang diperoleh tanpa belajar, datangnya melalui cara-cara tertentu seperti wahyu, ilham, hidayah petunjuk ghaib, dan seterusnya. 


Untuk level Kenabian misalnya, ilmu diperoleh melalui metode penurunan wahyu lewat perantaraan malaikat dan bisa juga diajarkan langsung oleh Allah. Seperti Nabi Adam A.S yang diajarkan langsung oleh Allah tentang hakekat nama-nama sesuatu di alam semesta. Kualitas Ilmu Kenabian merupakan derajat ilmu tertinggi di antara semua ilmu yang dikuasai manusia, mencapai level mu`jizat.


Untuk level para Auliya / Waliyullah, ilmu batin tanpa belajar diperoleh melalui petunjuk hidayah ilham, dan sejenisnya. Kualitas Ilmu batin para wali Allah sampai pada level Karomah.


Untuk level para ahli aliran sesat (baca ilmu hitam), ilmu batin tanpa belajar diperoleh melalui petunjuk ghaib yang bersumber dari Iblis Setan dan sekutunya. Kualitas ilmu disebut sihir dan dilarang untuk dipelajari.


Ilmu Batin Dengan Cara Belajar
Artinya, anda datang kepada seorang ahli atau guru ilmu batin dan menerima bimbingan tentang ilmu batin yang anda pelajari. Kemudian Allah memberikan anda kesempatan untuk menguasai ilmu batin tersebut. 


Selanjutnya, Apakah ilmu batin tersebut bisa hilang?


Dalam konsep spiritual, ilmu batin bersumber dari Allah. Walaupun melalui proses belajar dengan seorang guru, keberhasilannya tetap atas kehendak Allah. Dan ketika ilmu tersebut telah dikuasai / diketahui, Allah tetap memiliki kemampuan untuk mencabut ilmu tersebut dari pengetahuan batin anda atau orang yang diinginkan-Nya. Di antaranya dengan cara membuat anda Lupa dengan Ilmu anda 


Beberapa indikasi bahwa suatu ilmu batin akan atau telah hilang / telah dicabut dari seseorang, atau Allah telah membuat anda lupa dengan ilmu batin anda, adalah:
  • Munculnya sifat Takabbur/sombong
  • Merasa Lebih Sakti dari ALLAH
  • Ilmu Orang lain semua rendah, Dan Anda lah yang paling hebat dan sakti,
  • Hilangnya keyakinan dengan ilmu yang dipelajarinya
  • Tidak yakin dengan apa yang dipelajarinya
  • Selalu resah dan tidak tenang
  • Rasa Kuatir yang berlebihan
  • Tidak pernah atau jarang beryukur
  • Hilangnya kesabaran dalam diri
  • Emosi berlebihan dan menyerupai orang kerasukan
  • Dan ratusan indikasi lainnya.
Kesimpulannya, seperti disebutkan dalam beberapa artikel sebelumnya bahwa, orang yang berilmu adalah orang yang mampu menjaga dirinya dari lupa kepada Allah. Orang yang berilmu adalah orang yang selalu berusaha untuk mendeteksi setiap kesalahan dalam perbuatan, niat, maupun pikirannya dan segera memperbaikinya dengan cara bertaubat kepada Allah. Dan seterusnya.

Saturday, September 24, 2011

AKU mengandung BAHAGIA


Alasan setiap manusia menuntut ilmu setinggi-tingginya baik dengan pendidikan formal di sekolah atau pelatihan-pelatihan, bekerja siang dan malam membanting tulang tanpa kenal lelah, mulai dari Pak Petani di sawah dan ladang sampai ke Pak Presiden di istana megah nan menjulang, adalah karena satu dorongan yaitu demi meraih kebahagiaan. Namun, mengapa kebahagiaan itu tak jua kunjung didapat? Mengapa hidup ini tetap saja terasa ruwet, sumpek, tidak bahagia walau kekayaan sudah ditangan, jabatan tinggi sudah berhasil diraih, bahkan popularitas sudah pula diperoleh.

Tulisan ini saya peruntukkan bagi mereka, para pencari kebahagiaan, tak terkecuali diri saya sendiri, agar dapat kembali mengingat apa hakikat sebenarnya dari usaha mencari kebahagiaan ini

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, arti kata kebahagiaan adalah kesenangan dan ketentraman hidup yang bersifat lahir dan batin. Demi meraih kebahagiaan ini, manusia rela melakukan apa saja walau sampai harus melukai dirinya sendiri. Permasalahannya, kadang kita keliru dalam memahami konsep kebahagiaan yang akibatnya membuat kita keliru pula dalam cara mewujudkannya. Sudah menjadi pemahaman umum bahwa kebahagiaan itu bersumber dari tiga hal yaitu; kekayaan, popularitas, dan kekuasaan.

Sebut saja seorang ayah yang sedang menasehati anaknya untuk rajin belajar di sekolah. Sudah tidak asing lagi rasanya ditelinga kita bahwa sang Ayah akan berkata, “rajin-rajin lah belajar di sekolah ya nak, agar kamu jadi orang pinter, kalo kamu pinter kamu bisa bekerja di tempat yang bagus, jadi kamu bisa punya uang yang banyak, bisa punya rumah yang bagus, bisa hidup layak dihargai dan dikenal masyarakat, dan tentu suatu saat bisa juga membantu orang-orang yang lemah”.

Thursday, September 15, 2011

Asal Kekuatan Dalam Tubuh Manusia

oleh: Idris Nawawi

Lewat pemaparan yang diambil dari ilmu shahadat majmal dengan pendalaman arti yang terkandung di dalamnya, sesungguhnya asal usul manusia diciptakan dari sifat tanah yang dibentuk sangat sempurna oleh keagungan sifat AF’ALULLOH. Dari kesempurnaan ini manusia juga diberi kelebihan berbagai macam pengetahuan dan ilmu yang sangat luas jauh sebelum Alloh SWT menciptakan wujud bumi yaitu, lewat nur Muhammad SAW, yang sudah diciptakan terlebih dahulu di alamul Jannah Majazi / surga Majazi.

Dengan ke-Esaan dan keagungan-Nya, Alloh SWT menciptakan manusia dengan segudang kelebihan dan kesempurnaan bentuk yang memadai. Bahkan jutaan tahun sebelum perintah sholat diwajibkan untuk seluruh umat di dunia, lewat wasilah yang disampaikan oleh utusan terakhir Muhammad SAW, Alloh SWT sudah menerapkan arti sholat tersebut ke tubuh manusia di saat bentuk manusia baru diciptakan. Seperti saat menciptakan bentuk daging, Alloh SWT menciptakannya dengan “asma” takbiratul ikrom (Allohu Akbar) juga tatkala membuat bentuk “napas” Alloh SWT, menciptakannya dengan Asma ”ruku” (Subhanarobbiyal ‘Adzimi Wabihamdih) lalu di saat menciptakan bentuk ”tulang belulang” Alloh SWT, juga menciptakannya dengan asma, “sujud” (Subhanna robbiyal a’laa wabihamdih) dan di saat menciptakan bentuk “kulit” Alloh SWT. menciptakannya dengan asma “lungguh” (Robbigfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa ‘afini wa’fu ani).

Lewat sebuah kesempurnaan yang dimiliki oleh tubuh manusia, akhirnya Alloh SWT, memberikan tugas mulia kepada mahluk ciptaan-Nya yaitu, dengan bersaksi kalimah syahadat, berpedoman pada kewajiban sholat, mengikhlaskan harta bendanya untuk tujuan mulia, mengisi badan lewat jalan berpuasa dan mensucikan diri lewat kebersihan haji.

Dari struktur yang dapat diserap oleh tubuh manusia, Alloh SWT, juga menciptakan bentuk kekuatan yang menjadi prioritas sifat manusia itu sendiri, yaitu dengan berbagai macam bentuk ilmu. Nah, dalam bentuk ilmu ini Alloh SWT, memberikannya suatu sifat “cahaya dan api” dalam setiap tubuh manusia. Seperti halnya sifat cahaya Alloh SWT menempatkan dalam bentuk keyakinan, kekuatan bathin, penghayatan ilmu bersifat Robbani dan Derajat menuju khusnul khotimah.

Sedangkan api sendiri di tempatkan dalam sifat manusia sebagai semangat hidup yang bermanfaat. Seperti semangat dalam mencari duniawiyah, ilmu yang menjadi landasan hidup, keras dalam disiplin, tegas dalam menegakkan prinsip, luwes dalam menata ilmu bersifat supranatural dan lain sebagainya.

Dalam pengasahan sifat cahaya dan api ini manusia pada akhirnya akan bisa membentuk wujud ilmu yang nyata, seperti, ilmu supranatural dan dhaukiyatul ma’arif. Tentunya dengan dibantu semangat yang tinggi, tekad membaja, keyakinan yang memadai dan menjauhkan dari kemalasan.

Beda dengan pemaparan yang ada dalam kitab “Mizanul Qubro”. Kitab ini secara luas menerangkan, bahwa dalam kesempurnaan yang terdapat dalam tubuh manusia, Alloh SWT, memberikan kapasitas lebih, yaitu, dengan memberikan keluasan ilmu pada 6 tingkat yang diambil dari sifat alam. Di antara 6 tingkat sifat alam tersebut, diantaranya, 1- Gunung, 2- Besi, 3- Api, 4- Air, 5- Angin dan Hawa / Ikhlas.

Gunung
Mencerminkan bentuk yang kokoh dari tubuh manusia yang sangat kuat. Dari sifat gunung ini pula manusia dapat menampung segala ilmu dan bisa menahan segala badai, mara bahaya dan azab-azab kecil dari peringatan Alloh SWT, serta bisa menjauhkan dari berbagai hal yang tidak diinginkan lewat doa-doa tulus dari hati yang selalu dibawanya sejak lahir hingga tutup usia.

Dari sifat ini juga manusia mulai ditugaskan oleh Alloh SWT, untuk mengenal arti ilmu yang bersifat lahiriyah maupun bathiniyah. Terutama dalam keluasan akal dan penghayatan bathin menuju tahkikul ilmi / wujud dari semua bentuk ilmu, sehingga dengan adanya bentuk tubuh ini apapun bisa diraihnya sebagai suatu keberhasilan hidup yang diinginkan.

Namun dalam kenyataannya, sifat gunung yang terdapat dalam diri manusia ini belumlah sempurna, sebab sifat gunung sendiri kalah dengan sifat “Besi”.

Besi
Mencerminkan bentuk yang keras dari sifat manusia di dalam segala hal, sebab dalam hal pemaparan ilmu pengetahuan alam sendiri jelas ditegaskan, bahwa sifat besi lebih keras dari sifat yang terdapat dari wujud perbatuan.

Lewat sifat besi ini, manusia mulai dituntut untuk memegang peranan dalam kedisiplinan dan penataan hidup secara akurat, baik dalam memulai suatu karir atau pembelajaran masalah keilmuan.

Namun dalam pandangan ahli sufi, sifat besi ini yang terdapat dalam diri manusia adalah perjalanan awal menuju apapun keinginan yang dimaksud untuk bisa tercapai, hanya saja dalam menginginkan sesuatu yang lebih, manusia tidak boleh berhenti hanya di sifat ini, melainkan harus terus menapaki ilmu yang lebih tinggi. Sebab sifat besi masih kalah dengan sifat api.

Api
Mencerminkan sifat berani yang terdapat dalam diri manusia. Maksud dari sifat api di sini, adalah pembentukan dari 4 sifat asal yang terdapat dalam struktur watak manusia (nafsu hak, nafsu hayawaniyah, nafsu syaithoniyah, dan nafsu muthmainnah).

Dari keempat nafsu ini manusia dituntut untuk mengendalikan nafsu-nafsu tersebut menuju sifat yang positif. Seperti, membangun badan kita lewat semangat berdzikir, semangat dalam mencari ilmu, semangat dalam memohon dan semangat dalam menorehkan segala bidang, baik yang bersifat riil maupun bersifat bathiniyah.
Sebab asal usul sifat api yang diciptakan oleh, Alloh SWT, sebagian besar diarahkan ke sifat semangat sebagai pembakaran diri menuju bentuk kesuksesan di kemudian hari.

Hanya saja dalam merilis kehidupan yang lebih mapan, setiap manusia dituntut untuk terus mencari apa yang menjadi keinginan selanjutnya yang lebih tinggi. Sebab dalam pandangan ahli sufi sendiri menilai sifat ini sebagai tingkat pemula dalam pengenalan ilmu Alloh.SWT, menuju derajat yang lebih mulia. Sebab sifat api masih bisa dikalahkan dengan sifat air.

Air
Mencerminkan sifat kelembutan yang terdapat dalam diri manusia. Sifat ini menurut ahli sufi disebut dengan istilah “thoriqul qolbi / penataan hati”.

Sebab bila seseorang telah mencapai sifat ini, niscaya apapun bentuk ilmu akan bisa diwujudkan secara nyata. Karena sifat air bisa menyatu dimanapun ditempatkan, baik ditanah, bebatuan, pohon, langit, dan lain-lainnya. Seperti halnya sifat ilmu yang terserap ditubuh manusia karena keluasan akal dan penghayatan bathin yang tinggi. Sifat air ini akan mudah menyerap di berbagai bentuk ilmu yang diinginkan, sehingga tanpa sadar, lambat laun diri kita akan menjadi hamba Alloh SWT, yang mempunyai banyak kelebihan, terutama dalam hal ilmu bathiniyah. Hanya saja sifat air ini harus terus diasah hingga sampai menuju sifat ilmu yang lebih tinggi. Karena sifat air disini masih kalah dengan sifat yang terdapat dari wujud angin.

Angin
Mencerminkan keluasan ilmu dalam diri manusia secara menyeluruh. Sebab angin di sini disebut sebagai sifat raja dari semua sifat alam. Seperti halnya kekuasaan seorang raja diraja, sifat angin ini bisa mengontrol dan mengatur segala sifat alam. Seperti, mampu merobohkan kekuatan gunung, menerbangkan sifat bumi, membesarkan sifat api dan menarik sifat air yang menjadikannya lautan air bah.

Dalam hal sifat ilmu, angin ini disebut juga dengan sifat ma’rifatillah, dimana sifat ma’rifatillah ini adalah wujud kesempurnaan dari bentuk pemahaman manusia dalam mengolah segala hal bidang ilmu bersifat Robbani yaitu, lewat sebuah pemahaman, kesolehan, kezuhudan, menjauhkan sifat duniawiyah dan hanya difokuskan dalam satu tujuan, yaitu, hanya mengenal kebesaran Alloh SWT.

Namun dalam keluasan secara hakiki, sifat seperti ini belum dikatakan sempurna sekali sebab masih ada yang mengalahkannya, yaitu, sifat ikhlas.

Hawa / Ikhlas
Mencerminkan kebersihan hati yang terdapat dalam diri manusia, sifat ikhlas sendiri menurut para sufi disebut sebagai “kamil baenassama, wal ard” / kesempurnaan ilmu yang mampu menguasai antara langit dan bumi.

Dalam hal kesempuranan sifat ilmu, sifat ikhlas di sini adalah penggabungan seluruh sifat alam yang sudah dikuasai secara lahir dan bathin, sehingga baik dari ucapan, tingkah laku maupun keinginan kita akan terkabul dengan sendirinya seiring kedekatan hati dengan sifatulloh, Afalulloh, dzatulloh kian menyatu.

Dengan segala pembedaran sifat alam tadi, pada intinya adalah untuk mengajak manusia hidup, bahwasanya, semua ini bisa tercapai, apabila manusia itu sendiri mau berkorban untuk semangat dalam menjalani hidup yang penuh dengan tingkatan demi tingkatan yang harus dilaluinya.

Nah, semoga dengan pemaparan yang misteri berikan, kita semua menjadi paham dan mau mejalankan apa yang menjadi tuntutan hidup kita sendiri. Amiiiin.

Pengalaman Spiritual Anda

Kisah Pengalaman Spiritual Anda


Khusus untuk anda yang mempunyai pengalaman kisah nyata yang berhubungan dengan dunia spiritual, atau hal-hal yang menurut anda bersifat supernatural atau ghaib, dan ingin berbagi kepada para pembaca situs blog ini di dunia maya online, kami persilahkan mengirimkan tulisan artikel anda melalui alamat email yang telah disediakan di bawah. 

Lengkapi tulisan artikel anda dengan photo, alamat dan nomor phone yang dapat dihubungi. Catatan: kami akan menampilkan artikel anda apabila sesuai dengan tema situs blog ini.

Harap tidak mengirim artikel, apabila tidak berhubungan dengan maksud yang dijelaskan di atas. Atas perhatian anda kami sampaikan terima kasih.

Kirimkan ke singaporer@peoplestring.com dengan title, 'Pengalaman Spiritual Anda' di ruangan subjek.

Terimakasih


Mohd Rafi Kassim
Yayasan Majlis Asma Nabawi (Singapore) / Admin

Friday, September 9, 2011

Pembukaan Aura Tubuh


Ingin Mengaktifkan Aura Tubuh?

Semua mahkluk yang masih hidup termasuk manusia memiliki aura tubuh. Yang dimaksud dengan aura tubuh itu sendiri adalah suatu pancaran medan energi dari dalam tubuh yang keluar mengelilingi seluruh tubuh. Seberapa besar pancaran medan energi yang keluar dari dalam tubuh, tergantung dari seberapa lancar dari semua jalur keluar masuk medan energi tersebut.

Dengan mata zahir, pancaran medan energi aura tubuh tidak dapat dilihat oleh mata zahir manusia biasa, kecuali oleh mereka yang memiliki ketajaman mata batin yang kuat, dan biasanya terlihat dapat berwarna merah, putih, biru, kuning, hitam, dll tergantung kualitas aura tubuhnya. Walaupun demikian, medan energi aura tubuh ini mampu memberikan pengaruh pada setiap orang di sekitarnya termasuk kondisi lingkungan di sekitarnya. Bahkan lebih jauh, medan energi aura tubuh mampu memberikan pengaruh pada kualitas pekerjaan, bisnis, karir, pergaulan, dll orang yang bersangkutan.

Orang yang memiliki aura tubuh yang sangat positif ( sangat baik ) biasanya jarang memiliki problem yang rumit, karir yang mandeg, rezeki yang seret, jodoh yang sulit, dll. Sebaliknya, mereka yang aura tubuhnya sangat redup (sangat negatif) biasanya mempunyai segudang problem dari karir yang mandeg, belum dapat jodoh, rezeki seret, selalu sial, bisnis selalu gagal,dll.

Cara membuka Aura tubuh?

Banyak cara yang dilakukan orang untuk membuka aura tubuhnya di antaranya adalah dengan mengikuti pembukaan (pengaktifan) aura tubuh yang banyak dilakukan oleh praktisi paranormal di mana saja. Cara lain adalah dengan mengikuti pengisian (pentransferan)ilmu pengasihan tertentu, memasang susuk, memakai azimat pengasihan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, khusus Anda yang merasakan medan energi aura tubuhnya redup (negatif) ataupun anda yang ingin meningkatkan kualitas medan energi aura tubuhnya menjadi lebih baik, dipersilahkan datang ke Ust. DR. Saripudin Damang, S.Ag seorang Da`i Spiritualis Penerima Penghargaan Supremasi Profesi Indonesia sebagai: The Best Indonesiaan Supranatural Award (Indonesia) atau di Singapore (Mohd Rafi Bin Haji Kassim). Beliau siap membantu membuka aura tubuh anda yang redup atau meningkatkan kualtias aura tubuh anda agar menjadi lebih baik melalui metode Terapi Bedah Aura.

Terapi Bedah AURA

Proses Terapi Bedah Aura Tubuh melalui metode alamiah dan ilahiah disesuaikan dengan problem pasien yang akan diterapi. Diproses secara langsung. Dapat diikuti oleh siapa saja muslim/non-muslim usia bebas. Dikhususkan bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas potensi positive aura tubuhnya.

Kegunaan/Manfaat terapi ini:

 Insya Allah sebagai ikhtiar untuk: Menetralisir aura negatif tubuh yang menyebabkan selalu menderita kesialan hidup, rezeki sulit/seret, karir terhambat, sering ditipu orang, sering mendapat kecelakaan, jalankan modal/usaha selalu bangkrut, dan sejenisnya. Sekaligus mengaktifkan aura keberuntungan, keselamatan, dan kesehatan.



Mahar Terapi Bedah Aura:

Mahar Terapi Bedah Aura khusus / Umum : Rp 1,000,000. / SG$145
Mahar Terapi Bedah Aura khusus problem berat : Rp5,000,000. / SG$721

Bagi yang berminat mengikuti Terapi Bedah Aura Tubuh, segera menghubungi:


Ust. DR. Saripudin Damang S.Ag.

Sekretariat YMAN
Perumahan Pondok Hijau
Jalan Pondok Hijau Raya Blok A1 No. 18 RT1/9 Pisangan Ciputat Tangerang 15411 Indonesia
Phone / Fax :+62217403208 


Atau di Singapore..


Mohd Rafi Bin Haji Kassim

Blk 480 Jurong West Street 41
#04-314 Singapore 640480

Tel: (+65) 6567 6241 
Hp: (+65) 8421 4491 

Followers